Quantcast
Channel: Komunitas Kretek

4 Waktu yang Tepat Menikmati Rokok saat Idul Fitri

$
0
0

Kapan waktu yang tepat untuk menikmati rokok saat Idul Fitri? Inilah jawabannya.

Merokok merupakan kenikmatan yang tak bisa dilewatkan sehari pun. Bahkan ketika berpuasa biasanya para perokok akan merokok sehabis berbuka, sehabis tarawih, atau ketika sahur berlangsung. Perokok berpendapat bahwa diwaktu-waktu tersebut merupakan waktu yang tepat untuk menikmati rokok setelah seharian berpuasa. 

Perokok memang kreatif, mereka dapat memilih waktu yang tepat untuk menikmati rokok. Bahkan beberapa perokok mengaku memiliki schedule tersendiri untuk sekedar menikmati sebatang rokok. Seperti di pagi hari ketika hari pertama Idul Fitri setelah sholat ied. Biasanya perokok akan berkumpul dan mengobrol dengan ditemani secangkir kopi dan sebatang rokok. Hal tersebut dapat membuat suasana berkumpul menjadi lebih hangat dan menyenangkan.

Tak hanya di pagi hari pertama Idul Fitri, berikut waktu-waktu lain yang tepat untuk menikmati rokok saat Idul Fitri.

a. Saat bertamu

Bersilaturahmi ke rumah saudara atau teman ketika Idul Fitri merupakan waktu yang tepat untuk menikmati rokok. Apalagi sehabis menyantap makanan yang dihidangkan. Ini akan menjadi momen yang menyenangkan. 

Konon rokok merupakan media yang tepat untuk mencairkan suasana. Apalagi jika suasana canggung sebab sudah lama tak bertemu dengan saudara atau temanmu. Kamu bisa luwes mengobrol dengan santai, sambil bercanda atau bercerita ria. 

Perlu kamu ingat, kamu tidak bisa sembarangan menghidupkan rokok ya. Tetap memintalah izin terlebih dahulu dengan si pemilik rumah.

b. Saat menerima tamu

Saat Idul Fitri biasanya kita bergantian dengan teman atau saudara untuk saling berkunjung. Nah, ketika ada yang bertamu di rumah dan merasa canggung dengan tamu tersebut, kamu bisa menghidupkan rokok dan mempersilahkan tamu untuk merokok agar suasana menjadi lebih hangat.

Ada fakta unik di beberapa desa di daerah Jawa. Mereka yang merokok biasanya akan menyuguhkan rokok dalam gelas seperti waktu tahlilan untuk tamu lebaran. Suguhan seperti ini memang unik dan tidak ada di semua tempat. Cobalah berkunjung ke rumah saudara atau temanmu yang bertinggal di desa. Bisa jadi mereka memiliki kebiasaan yang sama.

c. Setelah makan 

Menghidupkan rokok setelah makan merupakan hal wajib bagi kebanyakan perokok. Tak hanya sehabis menyantap suguhan Idul Fitri, di kegiatan harian pun sama. Namun merokok setelah makan di hari Idul Fitri memang serasa berbeda, kenikmatannya bertambah. Apalagi setelah menyantap makanan berat seperti daging.

d. Malam hari Idul Fitri

Malam hari ketika Idul Fitri juga bisa menjadi waktu tepat untuk merokok. Apalagi setelah seharian bertamu. Kamu bisa menikmati rokok sesaat setelah sampai rumah, makan malam, atau sebelum tidur.

Di waktu malam Idul Fitri beberapa orang juga memiliki kebiasaan untuk memilih berkumpul dengan teman di kafe. Momen ini juga pas untuk menikmati rokok. Apalagi ditemani dengan es kopi, bermain game, atau sekedar mengobrol ringan.

Waktu-waktu menikmati rokok saat Idul Fitri di atas hanya bersifat opsional ya. Kamu tetap bisa merokok sesukamu atau sesuai kebiasaanmu, asalkan tahu tempat dan tidak mengganggu orang lain. 

The post 4 Waktu yang Tepat Menikmati Rokok saat Idul Fitri appeared first on Komunitas Kretek.


Selamat Lebaran Buat Para Perokok Indonesia

$
0
0

Tidak ada yang paling nikmat selain menghabiskan lebaran bersama para perokok di Indonesia.

Selamat pagi, siang, sore, atau malam, tergantung kapan kawan-kawan membaca artikel ini. Mungkin ada yang membaca artikel ini saat sudah di tanah kelahiran, atau mungkin masih dalam perjalanan pulang entah di atas mobil, kereta, bis, atau malah ada juga yang masih di tanah perantauan.

Di mana pun kalian, di hari yang fitri ini saya mewakili Komunitas Kretek mengucapkan Minal Aizin Wal Faizin mohon maaf lahir batin. Selamat Idul Fitri 1445 Hijriah. Maaf kalau dalam setahun ke belakang Komunitas Kretek ada kekeliruan dalam pembuatan konten atau hal-hal lain yang tidak kami sadari. 

Sesuai judul, ucapan lebaran ini ditujukan kepada seluruh perokok santun di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Seluruh perokok santun yang tidak sembarangan dan serampangan dalam melakukan aktivitas merokoknya. Respect pokoknya buat kalian semua. Selain kalian penyumbang pendapatan negara, kalian tahu posisi di mana dan kapan harus merokok

Pun semoga yang belum menjadi perokok santun segera bertobat. Karena tidak bosan-bosannya mengingatkan bahwa walau merokok adalah aktivitas legal tapi hal itu tidak boleh dilakukan secara ugal-ugalan. Ada hak-hak orang lain yang mesti kita hormati dan hargai. 

Btw, buat perokok santun di seluruh Indonesia kalian sudah berada di kampung halaman kan? Atau ternyata masih ada yang masih belum bisa pulang dan berada di tanah perantauan? 

Lebaran bagi Perokok Indonesia

Buat yang sudah di kampung halaman, lepaskan rindu bertemu keluarga, kerabat atau kawan lama. Kalau bisa diajak rokokan bareng, ajak saja. Saya yakin kalian menanti momen-momen seperti itu bukan. Bersenda gurau dan bercerita tragedi dan komedi di masa lampau. 

Jadi puas-puasin aja dulu. Lepas sebentar segala tanggungan pekerjaan yang masih mengganjal. Minta maaf jangan lupa juga. Karena diakui atau tidak kalian punya kesalahan entah disengaja atau pun tidak disengaja.

Tak luput, bagi kalian yang masih di tanah perantauan dan ingin pulang tapi terkendala oleh satu-dua hal, semoga saja kalian bisa segera melepas rindu kepada orang-orang terdekat kalian. 

Saya yakin kalian akan segera bisa menemui orang-orang tersayang yang jauh dan berbeda dari tempat kalian sekarang. Walau begitu kalau belum sempat minta maaf hubungi orang itu. Karena kan sekarang sudah ada teknologi. Jadi kalian bisa minta maaf secara luring dulu.

Di hari yang fitri ini semoga dosa-dosa kita terampuni dan kita semakin menjadi versi terbaik lagi dari tahun-tahun sebelumnya. Salam buat keluarga di rumah dan tetap menjadi perokok santun kapan pun dan di mana pun. Tabik!!

Catatan: Ucapan lebaran ini tidak untuk mereka antirokok yang berusaha untuk menyudutkan rokok dengan segala cara. Segala hal yang kerap tidak masuk akal. Juga buat pemerintah yang terus-menerus tidak berpihak kepada Industri Hasil Tembakau, Komunitas Kretek emoh meminta maaf. 

The post Selamat Lebaran Buat Para Perokok Indonesia appeared first on Komunitas Kretek.

Kretekus, Menang di Hari Idul Fitri dan Kalah di Hari Kenaikan Cukai

$
0
0

Idul fitri adalah momen yang ditunggu-tunggu bagi setiap umat muslim, tanpa terkecuali kretekus. Karena Idul Fitri adalah hari yang suci. Hari di mana permaafan menjadi hal yang sakral dan momen yang sangat tepat. Mengenai permohonan maaf kalau kata Goenawan Mohamad, maaf itu bukan penghapusan dosa tapi pengakuan dosa. 

Selain pemaafan, sebagai bulan yang suci, Idul Fitri juga diartikan sebagai kemenangan. Karena sebelum itu ada ibadah puasa yang telah ditaklukan. Tapi saya juga punya perspektif lain bahwa Idul Fitri adalah kemenangan bagi para perantau bisa kembali pulang.

Karena kalau tidak pulang ke kampung halaman ada sentimen atau sangat bisa dikata oleh orang kampung bahwa ia tidak mampu untuk membeli tiket. Jadi sekali lagi kembalinya ke tanah kelahiran adalah kemenangan bagi para pejuang di tanah orang.

Tapi mungkin sebagai kretekus kita bisa bangga karena menang di hari lebaran. Tapi tidak bisa dipungkiri kita kalah saat Hari Kenaikan Cukai. Bahkan kalah telak. Kita hanya bisa pasrah dan mungkin misuh-mengumpat atas kenaikan cukai rokok. Karena yang memutuskannya adalah pemerintah yang selalu menutup mata dengan para kretekus.

Para kretekus tidak bisa berbuat banyak atas kenaikan cukai, yang bisa mereka lakukan adalah dengan  beralih ke rokok-rokok lain, seperti rokok murah, tingwe, bahkan hingga rokok ilegal. Iya. merebaknya rokok ilegal tidak bisa serta merta hanya menyalahkan konsumennya saja. Karena mereka mengkonsumsi lantaran harga rokok terlampau mahal dan tidak sesuai dengan kantong mereka. Jadinya mereka bergeser ke rokok ilegal.

Pun ngomongin rokok ilegal sebenarnya ini momok menakutkan bagi negara. Karena negara tidak mendapatkan uang dari cukai rokok ilegal. Diakui atau tidak, merebaknya rokok ilegal ini ya lantaran tarif cukai yang selalu dinaikan. Jadi malah menjadi boomerang bagi negara itu sendiri.  

Pemerintah Masih Abai terhadap Industri Hasil Tembakau

Pemerintah nyaris tidak pernah melibatkan kretekus dalam urusan kenaikan cukai. Mereka hanya memutuskan sepihak dan hasilnya harus kita amini bersama-sama. Jangankan para kretekus yang dilibatkan, lini Industri Hasil Tembakau yang lain saja kerap disepelekan. Misalnya petani tembakau atau cengkeh.

Petani tembakau dan petani cengkeh juga akan ikut terdampak atas kenaikan cukai rokok. Bagaimana tidak produksi tembakau pabrikan bisa saja turun dan petani jadi kesulitan untuk menjual tembakau. 

Jadi kekalahan saat Hari Cukai adalah kekalahan bagi para kretekus, petani cengkeh, petani tembakau, dan lini lain di Industri Hasil Tembakau. Pun karena hari kenaikan cukai adalah kekalahan bagi para kretekus, maka kita harus terus berusaha untuk meminimalisir kekalahan itu. Caranya ya kita terus melakukan aksi ketika kenaikan cukai. Entah sekadar bersuara atau aksi-aksi lain. 

Dan saya tidak tahu, apakah setiap kenaikan cukai ke depannya ini para kretekus bisa keluar dari kekalahan. Atau jangan-jangan hari kenaikan cukai adalah perang yang tidak akan dimenangkan? 

The post Kretekus, Menang di Hari Idul Fitri dan Kalah di Hari Kenaikan Cukai appeared first on Komunitas Kretek.

4 Rekomendasi Rokok yang Cocok untuk Sajian Lebaran

$
0
0

Jadi, apa saja rekomendasi rokok yang cocok untuk sajian lebaran, Kretekus?

Setelah menjalani puasa ramadhan selama 30 hari, saatnya umat muslim merayakan Idul Fitri. Momen ini dimanfaatkan sebagai ajang silaturahmi bersama sanak saudara. Tak hanya itu, di momen ini tiap-tiap rumah juga berlomba-lomba menyajikan makanan ternikmatnya. Sajian lebaran ini merupakan salah satu bentuk perayaan kemenangan setelah menjalani puasa ramadhan.

Sampai saat ini, sajian lebaran memiliki banyak macam. Mulai dari snack, kue, makanan berat, buah-buahan, hingga berbagai jenis minuman. Nah, rokok juga bisa loh kamu gunakan sebagai sajian lebaran. Berikut rekomendasi rokok yang cocok untuk sajian lebaran.

1. Djarum Super isi 50

Memiliki kuantitas yang banyak, Djarum Super isi 50 memang cocok disajikan ketika lebaran. Djarum Super dengan isi 50 hingga kini masih agak sulit dicari. Jika kamu ingin menyajikan rokok ini sebagai sajian lebaran, kamu dapat membelinya di toko khusus tembakau, toko grosir besar, atau online market.

djarum super

Djarum Super merupakan salah satu rokok legendaris asal Kudus yang tak perlu diragukan lagi rasanya. Sudah berdiri puluhan tahun dan masih eksis hingga kini menandakan bahwa rokok ini tak main-main kualitasnya.

2. Sampoerna Mild isi 50

Sajian lebaran biasanya banyak berisi camilan yang berat dan manis. Nah, Sampoerna Mild cocok menjadi sajian penutup untuk menu lebaranmu. Rokok ini memiliki tipe rasa yang gurih cenderung hambar, jadi rokok ini bisa jadi penawar rasa manis.

Sampoerna Mild 50 Batang

Untuk harganya sendiri Sampoerna Mild memang terbilang pricy, apalagi dengan isi 50 batang. Namun, menyajikan rokok ini untuk lebaran bisa jadi ajang pamer pencapaianmu selama ini loh. 

3. Gudang Garam isi 50

Beralih ke rekomendasi yang ketiga, yakni Gudang Garam. Rokok ini memiliki tipe rasa gurih yang cocok disajikan untuk lebaran. Rasa rokok seperti ini bisa menjadi penutup yang tepat setelah makan-makan bersama keluarga. 

Gudang Garam memiliki perjalanan yang hampir sama dengan Djarum Super. Sudah puluhan tahun diproduksi dan masih eksis hingga sekarang. Rokok ini memiliki tipe rasa yang sama dengan Djarum Super, walaupun ada beberapa detail dari bau dan penggunaan tembakau yang berbeda. 

4. Tingwe

Jika dirasa ketiga rokok di atas terlalu mahal, kamu bisa menggantinya dengan tingwe. Tembakau yang digunakan untuk tingwe memang relatif lebih murah. Jika rokok berisi 50 bisa dihargai hingga 100 ribuan lebih, dengan uang 100 ribu kamu bisa mendapatkan 4 plastik tembakau tingwe 70 gram dengan rasa yang berbeda-beda.

cara melinting rokok

Sajian rokok tingwe juga lebih menarik perhatian si tamu, karena sajian ini bisa mengasah kemampuan melinting dari tamu perokok. Kamu bisa mendapatkan berbagai macam tembakau tingwe di toko khusus tembakau atau online market.

Nah, untuk rekomendasi sajian rokok Djarum Super, Sampoerna Mild, Gudang Garam, atau rokok merek lainnya dengan kuantitas yang banyak masih sulit ditemukan di warung terdekat atau di supermarket. Kamu harus mencarinya hingga ke online market

The post 4 Rekomendasi Rokok yang Cocok untuk Sajian Lebaran appeared first on Komunitas Kretek.

4 Oleh-oleh Rokok yang Cocok dari Kretekus untuk Teman Kerja

$
0
0

Mungkinkah kita memberikan oleh-oleh rokok kepada teman kerja? Mungkin saja. Ini rekomendasinya.

Oleh-oleh atau hadiah biasanya diberikan dalam bentuk set alat rumah tangga, snack, minuman, bingkai foto, atau bahkan lilin aromatherapy. Oleh-oleh sebenarnya boleh berbentuk apa saja. Asalkan kita ikhlas memberi, dan hadiahnya dapat dipergunakan dengan baik oleh si penerima.

Saat musim lebaran, memberikan oleh-oleh untuk teman adalah waktu yang tepat. Sebagai kretekus, kita pasti kadang masih kebingungan mencari oleh-oleh yang cocok untuk teman. Nah, jika kamu ingin memberikan oleh-oleh ke sesama temanmu yang perokok, kamu bisa memberikan oleh-oleh yang berkaitan dengan rokok. Berikut oleh-oleh yang cocok dari kretekus untuk teman.

1. Hampers rokok

Sebagai kretekus, kamu bisa memberikan oleh-oleh berupa rokok untuk temanmu. Oleh-oleh rokok ini bisa bermacam-macam. Ada rokok khas daerah, rokok baru, atau rokok yang tidak ada di daerah tinggal temanmu. 

Kamu dapat mengemas oleh-oleh rokok ini dalam bentuk hampers. Sebagai oleh-oleh lebaran, kemasan hampers akan lebih disukai.

Selain rokok biasa kamu juga bisa memberikan oleh-oleh berupa cerutu. Saat ini sudah banyak macam cerutu dengan harga dan bentuk yang bervariasi. Kamu bisa menyesuaikan dengan kantongmu. Cerutu buatan lokal Indonesia juga tak kalah berkualitas dengan buatan luar negeri.

Nah, rokok bisa menjadi referensi oleh-oleh terbaik untuk temanmu yang sesama perokok.

2. Asbak portable

Asbak portable bisa kamu jadikan oleh-oleh untuk temanmu sesama kretekus. Namun, asbak portable masih jarang ditemui dan masih banyak orang yang belum mengetahui asbak ini. Asbak jenis ini diciptakan agar kita tak membuang sampah rokok sembarangan. Bahkan, asbak portable juga didesain mudah dibawa kemana-mana dengan ukuran travel size. Sebagai sesama kretekus, temanmu pasti akan bersenang hati menerima oleh-oleh ini.

asbak

Asbak portable masih jarang dijual. Jika kamu ingin memberikannya sebagai oleh-oleh, kamu bisa mencarinya di toko aksesoris tertentu atau di marketplace online

3. Tembakau tingwe

Oleh-oleh selanjutnya yang cocok kamu berikan untuk sesama teman kretekus adalah tembakau tingwe. Nah, di Indonesia saat ini sudah banyak berbagai jenis tembakau tingwe. Mulai dari buatan pabrik besar atau pabrik rumahan. Rasanya juga bervariasi. 

Tembakau tingwe juga sudah banyak dijual di berbagai daerah. Kamu bisa dengan mudah mendapatkannya. Selain mudah didapatkan, harganya juga terbilang lebih murah dengan kuantitas yang banyak.

4. Alat linting

Alat melinting juga bisa kamu jadikan oleh-oleh untuk temanmu. Walaupun bisa saja temanmu bukan tipe perokok lintingan, namun alat linting bisa dijadikan sebagai hiasan rumah. Kamu bisa memberikan alat linting sekaligus dengan tembakau tingwe. Alat linting memiliki banyak varian, mulai dari yang manual hingga elektrik. 

alat tingwe roller

Nah, sekarang kretekus tidak usah kebingungan lagi mencari oleh-oleh untuk temanmu. Namun jika kamu masih sungkan untuk memberikan oleh-oleh seperti barang di atas kamu bisa memberikan oleh-oleh berupa makanan atau barang lainnya.

The post 4 Oleh-oleh Rokok yang Cocok dari Kretekus untuk Teman Kerja appeared first on Komunitas Kretek.

Benarkah Para Perokok Tidak Percaya Dokter?

$
0
0

Benarkah para perokok sama sekali tidak percaya dengan dokter?

Di hadapan orang pada umumnya, rokok dan kesehatan seakan dua hal yang sulit untuk bersatu. Ibarat air dan minyak. Seolah-olah untuk mencapai taraf hidup sehat, seseorang harus meninggalkan kebiasaan merokok. Bahkan menjauh dari paparan asap rokok. Makanya ada istilah perokok pasif atau perokok kedua, perokok ketiga, bahkan sekarang ada perokok keempat.

Lantas apakah para perokok ini tidak peduli dengan kesehatannya? Atau lebih daripada itu apakah mereka tidak percaya dengan dokter? Kalau saya sendiri sebagai perokok bukannya tidak percaya dengan dokter. Saya juga belum bisa mengatakan bahwa rokok itu sehat atau sebaliknya. Lantaran saya hanya mempertanyakan kenapa setiap penyakit kerap dikaitkan dengan rokok!?

Padahal kalau mau ditelisik lebih jauh lagi, sebenarnya masih banyak faktor lain yang mungkin lebih dominan dalam mempengaruhi lahirnya penyakit daripada rokok, seperti begadang mungkin, tidak pernah olahraga, atau lain sebagainya. Tapi kenapa hanya rokok yang kerap disalahkan? 

Memangnya Ada yang Salah dengan Para Perokok?

Bahkan tidak jarang saat periksa yang ditanya pertama kali adalah pasien merokok atau tidak. Kalaupun tidak dilanjut pertanyaan lain yang pada akhirnya akan dikaitkan dengan merokok. Seperti misal kalau tidak perokok, ditanya apakah di keluarga ada yang merokok, kalau masih tidak ada, ditanya lagi tetangga, teman kerja, dan seterusnya.  Kenapa hanya rokok yang selalu disalahkan!?

Padahal dari pengalaman pribadi dan juga menanyakan ke banyak orang di sekitar, banyak orang sakit bukan karena rokok. Banyak perokok yang masih sehat. Perokok yang usianya panjang.

Seperti misal di daerah saya itu (mohon maaf) ada beberapa orang yang terkena stroke. Mereka bukan perokok. Lalu, saya juga banyak melihat mbah-mbah yang umurnya panjang, 70an tahun, tapi mereka masih saja melaksanakan aktivitas merokok. Bahkan masih bisa bekerja, dan melakukan aktivitas lain.

Itu semua fakta empiris, ya. Mungkin ada yang akan menyangkal, “Pemahamanmu terlalu sempit. Karena hanya bersumber dari lingkungan sekitar. Sedangkan dunia ini sangat luas. Masa tidak percaya sama medis?.” Iya saya tahu itu. 

Tapi sekali lagi kenapa saya dan banyak orang di sekitar tidak menemukan fakta-fakta yang kerap digaungkan oleh pihak farmasi. Bahkan rokok membuat kanker, penyakit jantung, bahkan sampai kematian. Apakah orang-orang di sekitar saya itu tidak masuk riset yang dilakukan pihak farmasi?

Negara Benci tapi Rindu dengan Rokok

Padahal kalau saya boleh memberikan argumentasi, kalau memang rokok menyebabkan kematian harusnya detik ini juga banyak orang mati. Karena harus diakui jumlah perokok di Indonesia sangat banyak. Atau kalau memang benar rokok menyebabkan kematian, harusnya negara menutup pabrik rokok. 

Ya masa negara membiarkan produk yang akan membunuh rakyatnya. Tapi apakah negara berani? Sepertinya tidak. Ya karena negara masih menggantungkan pendapatan pada cukai hasil tembakau. Ups…

Intinya saya hanya mempertanyakan saja, ya. Tapi sepertinya percuma di hadapan orang-orang yang antirokok, orang-orang seperti saya ini dianggap bebal. Dianggap keras kepala. Padahal ya para perokok, termasuk saya bisa kok memikirkan kesehatan. Saya sendiri juga masih sering pergi ke tempat gym, menghindari makanan-makanan yang tidak cocok bagi tubuh saya.

Satu lagi, saya masih bisa mengontrol kapan harus berhenti merokok. Tidak akan saya paksakan ketika tubuh sudah dirasa menolak asap rokok. Karena saya masih mengimani bahwa apapun yang dikonsumsi secara berlebihan pasti tidak bagu. Pun barangkali bukan rokok yang mengganggu kesehatan, melainkan sifat keserakahan. Dan semoga kita semua senantiasa diberikan kesehatan. 

The post Benarkah Para Perokok Tidak Percaya Dokter? appeared first on Komunitas Kretek.

Budaya Suku Mentawai yang Memiliki Kedekatan dengan Rokok

$
0
0

Baru-baru ini ramai beredar vokalis Red Hot Chili Peppers, Anthony Kiedis sedang berlibur di Mentawai. Ia menampilkan pose sedang merokok bersama warga lokal disertai korek yang paling sering digunakan oleh para perokok: Tokai.

Mentawai memang terkenal dengan keunikan budaya yang masih terjaga. Tapi tahukah kalian bahwa di Mentawai khususnya di Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai masyarakat sekitar memaknai rokok secara lebih dalam. Tidak sebatas produk yang hanya dihisap saja.

Ube dan Kepulauan Mentawai

FYI, mereka menyebut rokok atau tembakau sebagai ube’. Dalam jurnal antropologi (2021) Universitas Tanjungpura yang berjudul “Anai Ube’ Ta: Makna Tembakau Pada Kehidupan Masyarakat di Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai” yang ditulis oleh Ade Irwandi, menyebutkan bahwa Ube’ ini digunakan masyarakat sekitar untuk ritual (punen), berburu, ajang berkumpul (silaturahmi), dan berinteraksi bersama orang luar (sasareu).

Dalam ajang ritual yang dipimpin oleh sikerei, ube’ digunakan sebagai barang yang menjadi perantara (gaud) untuk pemujaan, syarat permohonan izin, bentuk rasa terima kasih, serta sebagai pemberian hadiah. Pun ketika upacara sikerei untuk memanggil roh nenek moyang (roh penguasa), ube’ dipersembahkan dalam upacara dan selain itu dirokok bersama-sama.

Ube’ juga menjadi bagian dari persyaratan serta permohonan izin kepada penguasa hutan (taikaleleu) ketika mau memasuki hutan untuk berburu ataupun membuka lahan baru. Bahkan dalam menjalin hubungan sesama manusia dan menciptakan suasana keakraban, kebersamaan dan mempererat hubungan antar suku (uma), ube’ juga dipakai masyarakat Mentawai. Ada istilah yang berarti ganda, yakni “anai ube’ ta” yakni bisa dimaknai sebagai meminta dan menawarkan ube’ kepada seseorang.

Tak ayal aktivitas merokok yang dilakukan oleh orang Mentawai dilakukan dalam momen yang beragam. Saat beraktifitas di luar rumah maupun di dalam rumah. Ini juga menunjukan bahwa rokok membuat masyarakat Mentawai merasa tenang dan nyaman.

Konon katanya, setiap orang Mentawai memiliki jiwa yang jika merasa terganggu akan membuat tubuh yang ditempati jiwa tersebut akan sakit atau jiwa itu akan pergi dan meninggalkan tubuh orang tersebut. Nah salah satu untuk membuat jiwa tenang adalah dengan merokok.

Nilai dan Ube’

Dari semua itu dapat disimpulkan bahwa pola kehidupan sosial budaya dalam masyarakat Mentawai ini “dicampuri” dengan ube’. Lantaran ube’ memiliki fungsi tersendiri yang mewakili tujuan tertentu dalam laku hidup mereka.

Fenomena antara rokok dengan masyarakat Mentawai sebenarnya salah satu bukti saja bahwa rokok, khususnya kretek memang menjadi budaya bagi masyarakat Indonesia. Tidak hanya sebatas produk yang dihisap saja, melainkan ada maksud dan nilai-nilai tertentu dari suatu rokok kretek.

Walhasil menjaga kretek agar tetap lestari adalah bentuk dari mempertahankan budaya Indonesia. Karena harus diakui bahwa rokok kretek makin kesini selalu dihimpit. Seolah ingin dimatikan oleh mereka yang tidak suka. Termasuk pemerintah yang menganaktirikan kretek. Padahal kretek adalah anak kandung dari Indonesia itu sendiri.

The post Budaya Suku Mentawai yang Memiliki Kedekatan dengan Rokok appeared first on Komunitas Kretek.

Apakah Perokok Itu Boros?

$
0
0

Antirokok selalu menganggap perokok itu boros. Padahal pandangan seperti itu hanya negative thinking saja dengan analisis yang dangkal.

Aktivitas merokok kerap kali diidentikkan dengan aktivitas yang sia-sia. Aktivitas yang hanya menghambur-hamburkan uang. Tak ayal banyak orang yang tidak suka rokok menyarankan untuk para perokok agar menggunakan uangnya untuk keperluan lain. Bukan untuk rokok lagi. Karena merokok di mata mereka adalah perilaku boros. 

Lantas apakah benar bahwa perokok itu boros? Kalau kita mengamini bahwa perokok itu boros, sebenarnya perokok bukan boros, hanya saja uangnya sedikit. Hehehehe. Belum lagi sudah menjadi rahasia umum bahwa harga rokok terutama yang Sigaret Kretek Mesin (SKM) atau Sigaret Putih Mesin (SPM) relatif mahal bagi masyarakat umum. 

“Sudah tahu miskin ngapain merokok!?” Mungkin ada yang berargumentasi seperti itu. Hadehh. Didasari atau tidak, asumsi itu justru melukai hati orang yang dikatai. Sebab kalau membicarakan kemiskinan itu ya rokok tidak bisa disalahkan. Karena ada yang namanya kemiskinan struktural dan kemiskinan kultural. 

Pun menyinggung rokok, harus diakui, rokok itu adalah media rekreasi dan relaksasi yang paling gampang dan bisa diakses bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Karena kalau mau healing ke suatu  tempat ya itu butuh uang dan waktu. Atau kalau mau beralih ke miras atau narkoba juga itu berbahaya. 

Perokok Itu Boros?

Lalu kembali lagi kepada persoalan apakah rokok itu boros? Jawabanya Belum tentu kok. Saya sendiri malah bisa lebih hemat kalau beli rokok. Bayangkan satu bungkus rokok saya beli seharga 25-35rb. Itu bisa bertahan 1-2 hari. Kalau saya mau beralih jajan, malah lebih boros. Itu posisi sekarang saya sudah mendapat penghasilan sendiri yang alhamdulilah lumayan. 

Malahan saya sempat berpikir bahwa ngopi di coffee shop yang membuat uang saya cepat habis. Karena saya harus merogoh kantong antara 25 ribu – 30 ribu rupiah untuk satu cangkir kopi yang saya habiskan hanya 2-4 jam saja. Sedangkan rokok dengan harga segitu bisa saya habiskan 1-2 hari. 

Pun berbeda ketika dulu penghasilan saya belum tetap, saya tidak sering membeli rokok bungkusan. Saya mengkonsumsi tingwe untuk sehari-hari. Nah karena sekarang sudah ada penghasilan tetap dan lumayan saya pun setengah-setengah antara tingwe dan mengkonsumsi rokok bungkusan. 

Intinya sebagai perokok saya bisa mengontrol anggaran yang saya dapat untuk membeli rokok. Saya masih bisa menyisihkan uang untuk keperluan lain seperti halnya menabung, srawung kepada teman, dan lain sebagainya. 

Beli Rokok yang Memang Terjangkau

Begitu juga yang saya ketahui ketika melihat teman-teman saya yang perokok. Mereka bisa menyesuaikan anggaran untuk membeli rokok. Kalau uangnya sedikit mereka memilih untuk beli rokok-rokok yang terjangkau. Rokok yang masih aman di kantong mereka. Bahkan tidak jarang mereka pun tingwe. 

Jadi kita tidak bisa langsung menilai apakah perokok itu boros. Justru kita harus merefleksikan kenapa kita hanya memiliki kemampuan ekonomi yang begini-begini saja. Sementara ada negara yang terus memeras rakyatnya dengan berbagai cara. 

Dan perlu diingatkan kembali bahwa tolak ukur kaya atau miskin itu tidak serta merta dilihat dari merokok atau bukan. Karena belum tentu yang merokok bisa miskin dan belum tentu juga yang tidak merokok langsung kaya. Intinya kembali ke skala prioritas. Rahasia umum sih tapi masih banyak orang yang kadang lupa. 

The post Apakah Perokok Itu Boros? appeared first on Komunitas Kretek.